Thursday, December 4, 2008

Meningkatkan Pendidikan Anak-Anak Jalanan


Beberapa tahun terakhir ini, di Indonesia, perhatian sebagian warga masyarakat terhadap kehidupan anak-anak makin meningkat. Hal ini didorong oleh rasa kemanusiaan dan kondisi anak yang makin terpuruk. Kini, sosok anak-anak di Indonesia tampil dalam kehidupan yang kian tak menggembirakan. Hal itu tampak dari kian meningkatnya jumlah anak jalanan.

Kondisi anak-anak yang kian terpuruk hanya teramati dari tampilan fisiknya saja. Padahal di balik tampilan fisik itu ada kondisi yang memprihatinkan. Kondisi ini disebabkan oleh makin rumitnya krisis di Indonesia : krisis ekonomi, hukum, moral, dan berbagai krisis lainnya.

Dalam kehidupannya, anak-anak yang belum matang fisik dan mentalnya, sangat memerlukan perhatian, perlindungan, dan kasih sayang.

Berkaitan dengan anak jalanan, umumnya mereka berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat dan ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif.

Beberapa kegiatan anak jalanan yang sering terlihat, yaitu : (1) mencari kepuasan; (2) mencari nafkah; dan (3) tindakan asusila.

Kegiatan anak jalanan itu erat kaitannya dengan tempat mereka mangkal sehari-hari, yakni di alun-alun, bioskop, jalan raya, simpang jalan, stasiun kereta api, terminal, pasar, pertokoan, dan mall.Yang mengakibatkan suasana kota menjadi sangat tidak nyaman untuk dilihat oleh para pendatang dari Luar negri khususnya, maupun orang dalam negri.

Kita sebagai Warga Negara Indonesia seharusnya prihatin terhadap Anak-anak Jalanan tersebut, Dan sebagai Caleg PDS, kita harus melakukan sesuatu untuk mereka. Mereka adalah tunas-tunas bangsa. harapan masa depan bangsa kita, sehingga mereka perlu di perhatikan agar harkat dan martabat bangsa kita meningkat di masa yang akan datang.

Anak jalanan adalah anak yang terkategori tak berdaya. Mereka merupakan korban berbagai penyimpangan dari oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Untuk itu, mereka perlu diberdayakan melalui demokratisasi, pembangkitan ekonomi kerakyatan, keadilan dan penegakan hukum, serta pendidikan luar sekolah.

Dengan mendirikan rumah penampungan anak-anak jalanan/rumah singgah, dan memberikan penyuluhan, pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan agar mereka bisa keluar dari permasalahan mereka.

Pada prinsipnya, hendaknya mempertahankan anak yang masih sekolah dan mendorong mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, juga memfasilitasi anak yang tak lagi bersekolah ke program pendidikan luar sekolah yang setara dengan sekolah. Program itu antara lain berupa program pendidikan setara SD/SLTP dan pelatihan-pelatihan.

Program pendidikan yang dapat diselenggarakan itu, antara lain, dapat berupa : Keterampilan Usaha; bimbingan belajar; pendidikan keagamaan, pelatihan olahraga dan bermain; pelatihan seni dan kreativitas; dan kelompok bermain.

Materi pembelajarannya mencakup : agama dan kewarganegaraan; membaca-menulis-berhitung; hidup bermasyarakat; serta kreativitas dan wirausaha.

Diharapkan dengan adanya program kerja Meningkatkan Pendidikan Anak-anak Jalanan tersebut, bangsa ini akan menjadi bersih dari pengemis-pengemis jalanan di tahun-tahun yang akan datang, sehingga harkat dan martabat bangsa kita pun akan lebih dijunjung tinggi, dan bangsa kita pun akan lebih SEJAHTRA, AMAN DAN MAKMUR.

Thursday, November 27, 2008

Pemberdayaan Wanita Indonesia



Peran wanita dalam keluarga menjadi sangat menonjol di segala bidang maupun dalam arena percaturan hidup, mulai dari bidang politik, bisnis, hingga di semua aspek usaha.



Kiprah wanita di Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Unik karena tidak sedikit yang sukses meraih puncak karier, meraih keuntungan dalam menjalankan roda usaha. Namun banyak pula yang hidupnya masih terpuruk, jauh dari kesejahteraan.



Dengan menegaskan pentingnya peningkatan kemajuan Wanita Indonesia, kita harus meningkatkan Ketrampilan Wanita Indonesia dengan tujuan: Wanita Indonesia harus dapat membantu meningkatkan kesejahteraan, baik di dalam keluarga maupun di dalam lingkungannya.



Diharapkan Wanita Indonesia saat ini sadar dan segera bangkit untuk dapat mengatasi kemiskinan dan memperbaiki standar hidup mereka pada era globalisasi ini.


Dengan diberlakukannya 30 % Caleg Wanita di setiap Partai Politik, diharapkan Wanita Indonesia dapat berpartisipasi ikut serta dalam badan pembuat undang-undang, usaha bisnis dan pendidikan, keterampilan, dan melaksanakan undang-undang menentang kekerasan terhadap wanita.



Sementara globalisasi telah membawa kesempatan yang lebih besar, namun masih banyak wanita yang belum menikmatinya. Kemiskinan menjadi salah satu dari masalah-masalah penting yang dihadapi wanita Indonesia. Dengan kemiskinan mereka tidak akan mampu mendapatkan pendidikan yang baik untuk memperpaiki kesejahteraan keluarga maupun bangsanya. Perjuangan untuk mengatasi kemiskinan berkaitan dengan tiadanya kesempatan ekonomi dan kekurangan akses ke sumber ekonomi merupakan ujian bagi Wanita Indonesia, karena banyak wanita, baik yang berada di daerah kota maupun desa, tak memiliki kesempatan dan mudah dicapai ke fasilitas yang akan memungkinkan mereka terlibat secara aktif dalam aktivitas ekonomi.



Saat ini, wanita mengalami banyak rintangan seperti: sangat miskin, kekerasan dan akses yang rendah ke sumber ekonomi dan langkah yang produktif, pelayanan kesehatan, pendidikan dan latihan keterampilan.



Melihat besarnya potensi ibu-ibu, baik dari segi jumlah maupun waktu luang yang ada dan bisa diisi dengan kegiatan produktif, Maka kita Caleg PDS harus membantu pemerintah menetapkan langkah-langkah untuk mewujudkan Kemandirian Wanita Indonesia, memperkuat peran wanita di bidang penting seperti Pendidikan, Keterampilan dalam bidang kerajinan tangan, Memasak, Kesehatan dan Kerohanian, khusus bagi para Wanita Indonesia, yang akan menjadi rencana bagi Kemajuan Wanita Indonesia, dan kesejahteraan keluarga, bangsa Indonesia.



Dengan memberikan penyuluhan bagi Wanita Indonesia, tentang perlunya Pendidikan dan Keterampilan diatas diharapkan Wanita Indonesia sadar untuk memperbaiki dan mengejar segala ketinggalan yang sedang dihadapinya.



Agar program pemberdayaan wanita bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien, perkumpulan ibu-ibu perlu dihimpun di dalam sebuah kelompok, sehingga akan sangat memudahkan dalam melakukan kegiatan, baik mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring dan evaluasinya.



Dengan demikian, berhimpunnya ibu-ibu di dalam wadah Kelompok Wanita sangat memberikan pengaruh positif terhadap para anggotanya, karena tumbuh rasa kebersamaan dan kekeluarganaan di dalam kelompok, sehingga segala kegiatan dilakukan melalui kerjasama, tolong menolong dan penuh tanggung jawab.